Laju Cahaya, Nikmat Mana Yang Kamu Dustakan?

0
TAHUKAH Sebenarnya kita tak bisa mendeteksi masa kini? Yg kita dengar, yg kita lihat, yg kita raba & rasa, sesungguhnya masa lalu. Mentari yg kita liat saat ini sebnarnya mentari 8,3 menit yg lalu.. Pluto yg kita liat nanti malam..pluto 4 hari yg lalu…dan jika nanti malam anda sempat melihat bintang..proxima (alfa) centauri bintang terdekat dr tata surya.. yg anda lihat alfa centauri bulan Mei 2006. Koq bisa begitu?

 Kita bisa melihat sebuah benda, karena ada cahaya yang datang (langsung atau dipantulkan) dari benda tersebut ke mata kita dan itu membutuhkan waktu..Kita mungkin sudah tahu laju cahaya; yaitu 300 juta meter dalam 1 detik… Untuk mudahnya andaikan kita menaiki pesawat yg lajunya sama dengan laju cahaya..maka pesawat kita mampu memutari khatulistiwa bumi 7,5 x dalam 1 detik… Artinya pesawat seperti itu jk dipakai menuju matahari butuh waktu 8,3 menit..dipakai ke pluto butuh waktu 4,25 hari dan dipakai ke alfa centauri butuh waktu 4,3 tahun….. 

Bagaimana dengan obyek2 di sekitar kita? Jika saat ini dihadapan anda buah hati anda berada 3 meter di hadapan anda, maka sesungguhnya wajah yg anda lihat bukan wajah buah hati anda sekarang..tetapi wajah masa lalunya 0,00000001 detik yang lalu….. Allah telah membuat saraf dan indera kita tak mampu menganalisa waktu sekecil ini sehingga kita merasa itu sebagai 0 detik alias kita merasa melihat masa kini .

SUBHANALLAH…. kelemahan yg diberikan Allah kepada kita sesungguhnya adalah nikmat yg berhubungan dengan kefitraan kita.. Kalau semua hakekat alam tersaji di depan mata kita dengan jelas… maka kita mungkin tidak akan menjumpai keindahan… Dengan akal yg diberikan kita mengungkap sebagian kecil dari ilmu Allah itu….. Lantas bagaimana jika Allah menakdirkan bahwa mulai besok hari 8 syawal 1431 H Laju cahaya tidak secepat sekarang, misalnya di bawah laju bunyi? Banyak sekali kekacauan yg akan terjadi di bumi ini.

Maka Nikmat Robb mu yang manakah yang kamu dustakan? Ada 31 ayat yg berbunyi demikian dalam surah Ar Rahman Pantaskah kita berburuk sangka kepada Allah?

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)